AL INSANU HAYAWANUN NATHIQ
Sejatinya, Tafkir (pemikiran) wal Tadabbur (penelitian) adalah suatu perkara yang dimiliki oleh setiap manusia, yang dengannya dapat membedakan antara manusia dengan makhluk-makhluk lain dari ciptaan Allah ta'ala. Al-Ghazali menyebutkan bahwa manusia sebagai Hayawan Natiq, yakni hewan yang berfikir. Kata hewan disini yang dimaksudkan oleh Al-Ghazali bukanlah hewan bermakna binatang, melainkan bermakna makhluk yang dapat berbicara, yang kemudian dibedakan dari makhluk lainnya oleh Allah ta'ala dengan diberi akal. Panca indera, seperti pendengaran, penglihatan dan hati adalah suatu keistimewaan yang diberikan oleh Allah Ta'ala kepada manusia, dan dengan ketiganya manusia dapat mencapai pemahaman, ilmu, dan juga dapat mengenal Tuhannya. Sebagaimana Allah ta'ala menyebutkan di dalam surah (An-Naĥl):78 - Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.