MEMAHAMI PERSPEKTIF KAUM FEMINIS DALAM MENILAI GENDER

Problematika perempuan menurut kaum feminis, berawal dari keprihatinan mereka terhadap cara pandang teologis dalam memposisikan kaum perempuan, baik di ruang publik mau pun dalam institusi keluarga.  Cara pandang ini menurut mereka, berakar dari teologi maskulin yang bersifat patriarki. Pemahaman terhadap doktrin agama yang bersifat Sami'na wa Atho'na, juga di anggap semakin memperparah pemikiran ummat. Yang kemudian mengakibatkan posisi teologis di artikulasikan oleh ulama-ulama Islam kedalam dua tema, yaitu "reaktualisasi" dan "rekonstruksi" di dalam membangun konstruk masyarakat dan peradaban.

Bagi kaum feminis, mereka setuju bahwa perbedaan seksual antara wanita dan pria, adalah merupakan pemberian dari Tuhan. Akan tetapi membedakan wanita dan pria dalam hal fungsi, peran, hak dan kewajiban di dalam ruang publik dan keluarga, adalah sebuah kesalahan.

Sebab bagi kaum feminis, terbentuknya perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan dari sisi peran, fungsi, dan hak. Itu di karenakan dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, dilegitimasi, dan bahkan di konstruksikan secara sosial dan kultural, melalui ajaran agama, dan bahkan akibat regulasi yang terkadang di buat oleh negara itu sendiri. Maka dari itu, menurut mereka, perlu adanya penafsiran kembali terhadap teks-teks suci agama, dgn menggunakan pendekatan historis agar di temukannya kembali semangat ideal moral dari teks-teks agama, sehingga pemikirannya bersifat progresif, produktif, dan kontekstual.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL INSANU HAYAWANUN NATHIQ

MOHAMMAD NATSIR: ISLAM SEBAGAI DASAR NEGARA

BUAH MANIS DARI TEGAKNYA TAUHID