JUMUD
Bagi kaum tradisionalis Islam, pintu ijtihad telah tertutup disebabkan kefahaman yang salah dalam menilai, bahwa pandangan dari ijtihad ulama-ulama terdahulu telah mencukupi seluruhnya, tanpa mau melihat lagi kepada kenyataan zaman yang terus berkembang dan berubah-ubah, serta dengan berbagai permasalahan kontemporer yang terus ditimbulkannya.
Sebagaimana satu kisah (sebagai contoh kasus), bahwa dahulu pernah KH. Ahmad Dahlan dikatakan 'kafir' oleh kaum tradisionalis lantaran beliau menggunakan meja dan kursi dalam memberi pelajaran kepada murid-muridnya, akibatnya beliau dianggap tasyabbuh terhadap sekolah-sekolah kafir Belanda.
Sikap dari gaya beragama kaum tradisionalis seperti itu, hampir mirip dengan cara dan gaya beragama kaum khatolik diabad kelima belas, yang dimana gereja mencoba mengkungkung kebebasan berfikir masyarakatnya untuk mencapai kemajuan dan perkembangan dalam ilmu pengetahuan.
Islam adalah agama kemajuan, agama yang membawa peradaban yang tinggi yang berlandaskan tauhidi, sehingga tidak dapat difahami dgn cara sempit. Islam datang dengan syariatnya yang menyeluruh, mencakupi semua aspek kehidupan, sehingga selalu dapat sejalan dengan perubahan zaman dan tanpa harus merubah esensi dasar Islam itu sendiri. Sebab di dalam Islam, ada bahasan-bahasan yang bersifat furu' (tidak final) dan ada yang bersifat ushul (final). Di dalam bahasan furu' itulah terbuka lebar ijtihad-ijtihad baru sebagai bentuk untuk merespon perkembangan zaman.
Berbeda dengan ajaran nashrani di dalam sejarahnya di eropa yang bersifat dogmatis, sehingga mengkungkung kebebasan akal dalam berekspresi dan berinovasi di dalam aspek sains, sehingga mengakibatkan dogma gereja pada akhirnya banyak bertentangan dengan kenyataan sains itu sendiri. Adapun Islam datang dengan memploklamirkan dirinya sebagai agama ilmu dan peradaban, dengan karakternya yang tentunya maju. Dan hal itu telah dibuktikan sendiri oleh sejarah.
Olehnya, jika ada yang bertanya, kalaulah memang Islam adalah agama yang membawa kemajuan, lantas mengapa ummat Islam saat ini mengalami kemunduran? Jawabnya, karena ummat Islam saat ini sedang sakit, sakit yang di akibatkan dari malasnya berpikir, masih terkungkung dengan sikap jumud dan sikap taqlid buta. Dan yang lebih parahnya lagi, masih banyak dari ummat Islam yang sibuk dengan persoalan-persoalan khurafat dan takhayul. Itulah hal-hal yang mengakibatkan mengapa ummat Islam hari ini jauh tertinggal dari peradaban-peradaban yang lain.
Komentar
Posting Komentar