KEMBALI KEPADA AL-QUR'AN DAN SUNNAH
OLEH: TIAR GARUSU
FILSAFAT
Sparta dikenal sebagai kota atletis, pamer keindahan tubuh menjadi budaya kebanggaannya. Segudang cendekiawan, sastrawan, filosof-filosof besar, dan pemikir-pemikir kenamaan hadir disana. Akan tetapi kehadiran mereka tidak mampu merubah masyarakat Yunani pada umumnya.
Namun demikian, karya-karya fikir Aristoteles, Plato dan lain-lain masih dianggap kokoh oleh para intelektual eropa pada era modern. Akan tetapi memasuki era post-modern, saat orang-orang barat itu sudah mulai melepaskan fisafat-filsafat klasik yunani yang dianggap individualistik, justeru ummat Islam malah mulai mengaguminya.
Rupanya mereka tidak menyadari, pribadi Muhammad dengan risalah yang dibawahnya jauh lebih ampuh dan realistis dibanding dgn filsafat yang dihasilkan oleh filsuf-filsuf yunani.
Jika banyak filsuf masih berspekulasi tentang asal mula dan masa depan kehidupan, maka Islam sdh memberikan ilmu yg jelas dan tdk spekulatif. Asal usul manusia sdh sangat jelas, yaitu berasal dari keturunan Adam. Ketika manusia menolak Informasi wahyu dan tdk menjadikannya sebagai sumber Ilmu, maka secara otomatis mereka akan berspekulasi. Malangnya, berspekulasi justeru kemudian diberi nilai yg sangat tinggi, yaitu dianggap sedang berfilsafat.
Ibnu Jauzi rahimahullahu ta'ala pernah berkata: "Dahulu para ulama dan fuqaha ummat ini mendiamkan ilmu kalam bukan krn mereka tdk mampu, tetapi krn mereka menganggap ilmu kalam itu tdk mampu menyembuhkan orang yang sedang haus, dan bahkan dapat menyembuhkan orang yang sehat menjadi sakit".
Komentar
Posting Komentar