AGAMA BAGI MANUSIA BARAT
Setiap manusia memiliki naluri dasar untuk meyakini adanya eksistensi yang gaib, yaitu Tuhan. Sehingga dengannya, manusia memasrahkan dirinya untuk meyakini adanya kekuatan yang Maha lain, dan itu adalah naluri alamiah. Manusia meyakini adanya eksistensi Tuhan krn berhutang kehidupan dan akan kembali kepadaNya. Olehnya, dari rasa keberhutangan dan ketergantungan inilah manusia akan membayarnya dgn tunduk dan patuh, melalui satu konsep pandangan hidup yang disebut dgn Agama.
Kecenderungan tabiat manusia untuk beragama, kemudian oleh Barat dipandang sebagai sesuatu yg sia-sia belaka. Sebagaimana kata Sigmund Freud, orang yg beragama ibarat sedang mengulang masa kecilnya; menurutnya, agama hanyalah ilusi belaka. Dan Karl Marx memandang agama sebagai orang yg putus harapan krn tdk mampu menghadapi kehidupan, hanya membuat orang mengerjakan sesuatu yg tdk berguna. Dan yang paling ekstrim dari pandangan Marx mengenai agama, bahwa agama hanyalah menjadi Candu Bagi Masyarakat.
Pandangan barat terkait beragama, dianggap hanya sebagai sesuatu yang sia-sia, sebab beragama pasti mengandung unsur untuk percaya kepada Tuhan. Krn beragama sdh dipandang sebagai sebuah kesia-siaan, maka untuk percaya kepada Tuhan juga dipandang sia-sia. Yang pada akhirnya, pemikiran tentang Tuhan dihilangkan. Sebagaimana kata Nietzche, "God is death".
Komentar
Posting Komentar