TERBELAKANG DENGAN TUMBAL DAN SESAJI

Mengajak orang berpikir maju ternyata sulit. Sampai sekarng, dizaman super modern dan di era informasih super canggih ini, banyak orang masih sulit meninggalkan kepercayaan tahayul. Masih banyak yang keberatan meninggalkan sesajian dan persembahan kepada jin atau yang dipercaya sebagai 'penguasa' tempat tertentu. Dan hal ini bukan hanya dilakukan oleh orang-orang kampung dari desa-desa tertinggal, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang kota yg berpendidikan tinggi, bahkan sampe ada yg bergelar Profesor tetap melakukan ritual tahayul ini.

Ketika ada kasus berat yg sulit di atasi, mereka tdk mengembalikan urusannya kpd Allah Pencipta segala kejadian, akan tetapi justru kpd apa yg diyakini sebagai kekuatan-kekuatan ghaib selain Allah ta'ala, maka DIMANA AKAL?

Padahal hampir semua lembga pendidikan, mulai dari TK sampai perguruan tinggi, selalu menanamkan cara berpikir logis. Bahkan terkadang, berlebihan pula dalam menggunakan akal, sehingga mengabaikan kepercayaan terhadap keberadaan berkah dan rahmat Allah. Yang mana hal itu dilakukan oleh sebagian pengagum logika, dianggap  tdk logis. Ironisnya, justru mereka terjebak pada kepercayaan dan hal-hal yg irasional dan jauh dari kata logis itu sendiri. Semisal tahayul, mistik serta hal-hal yg bertentangan dgn kemajuan.

Orang-orang 'pintar' selalu ramai kebanjiran nasabah. Bahkan tempat-tempat sepi, kuburan-kuburan, pohon-pohon yg dianggap keramat, dan benda-benda pusaka tdk pernah sepi dari orang-orang yg ngalap berkah. Jangan ditanya lagi tentang tumbal dan sesaji, selalu saja orang takut kualat untuk tdk memenuhinya, padahal itulah bentuk atau cara syeitan menyesatkan manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL INSANU HAYAWANUN NATHIQ

MOHAMMAD NATSIR: ISLAM SEBAGAI DASAR NEGARA

BUAH MANIS DARI TEGAKNYA TAUHID